1.
Pengertian Harga dan Jumlah Keseimbangan
Interaksi antara
kekuatan permintaan dan penawaran di pasar, akan melahirkan keseimbangan harga
dan kuantitas yang disebut dengan keseimbangan pasar. Jadi, keseimbangan pasar
terjadi jika harga dan jumlah barang yang diminta di pasar sama dengan harga dan
jumlah barang yang ditawarkan. Dengan kata lain, keseimbangan pasar terjadi
pada harga dan jumlah barang ketika kekuatan penawaran dan permintaan seimbang.
Pada kondisi ini, akan tercipta harga keseimbangan (equilibrium price) dan
jumlah keseimbangan (equilibrium quantity). Pada kondisi keseimbangan, harga
dan kuantitas cenderung tetap tidak berubah, selama faktor lain tetap (tidak
berubah). Untuk mengetahui harga dan jumlah keseimbangan dapat dilakukan dengan
cara tabel, cara kurva, dan cara matematis.
2. Elastisitas
1. Elastisitas
Permintaan
Elastisitas permintaan menghitung
perubahan relatif dalam jumlah unit barang yang dibeli sebagai akibat perubahan
salah satu faktor yang memengaruhinya. Elastisitas permintaan yang dikaitkan
dengan harga barang itu sendiri disebut elastisitas harga permintaan (price
elasticity of demand). Adapun elastisitas permintaan yang dikaitkan dengan
harga barang lain disebut elastisitas silang (cross elasticity) dan jika
dikaitkan dengan pendapatan disebut elastisitas pendapatan (income elasticity).
a.
Elastisitas Harga Permintaan (Price Elasticity of Demand)
Elastisitas
harga permintaan (Ep) mengukur berapa persen permintaan terhadap suatu barang
berubah jika harganya berubah sebesar satu persen.Angka elastisitas harga permintaan
bernilai negatif, Ep = –2 memiliki arti, jika harga barang naik 1%, permintaan
terhadap barang tersebut
turun
2%. Begitu juga sebaliknya. Semakin besar nilai negatifnya, semakin elastic permintaannya,
sebab perubahan permintaan jauh lebih besar dibanding perubahan harga. Angka Ep
dapat disebut dalam nilai absolut. Ep = 2, artinya sama dengan Ep = –2.
1) Koefisien Elastisitas
Harga Permintaan (Ep)
a)
Inelastik (Ep < 1)
Perubahan permintaan lebih kecil daripada
perubahan harga. Jika harga naik 10%, menyebabkan per mintaan barang turun
sebesar 6%. Permintaan barang kebutuhan pokok umumnya inelastik, misalnya perubahan
harga beras di Indonesia.
b)
Elastik (Ep > 1)
Permintaan terhadap suatu barang dikatakan
elastik jika perubahan harga suatu barang menyebabkan perubahan permintaan yang
besar. Misalnya, jika harga turun 10%, menyebabkan permintaan barang naik 20%.
Oleh karena itu, nilai Ep lebih besar daripada satu.
c)
Elastik Uniter (Ep = 1)
Jika harga naik 10%, permintaan barang turun
10%.
d)
Inelastik Sempurna (Ep = 0)
Berapa pun harga suatu barang, orang akan
tetap membeli jumlah yang dibutuhkan. Contohnya permintaan garam.
e)
Elastik Sempurna (Ep = )
Perubahan harga sedikit saja menyebabkan
perubahan permintaan tak terbilang besarnya.
2) Elastisitas Titik
dan Elastisitas Busur
Elastisitas titik (point elasticity) mengukur
tingkat elastisitas pada titik tertentu. Konsep elastisitas titik digunakan
jika peruhahan harga yang terjadi sedemikian kecilnya sehingga mendekati 0,
tetapi konsep ini kurang akurat jika perubahan harga yang terjadi relatif
besar. Dalam kasus tersebut, lebih tepat jika diukur dengan elastisitas busur
(arch elasticity),
yang
mengukur elastisitas permintaan antara dua titik. Dengan demikian, dalam suatu
kurva permintaan yang berbentuk garis lurus, koefisien elastisitasnya
berbeda-beda pada berbagai tingkat harga.
b.
Elastisitas Silang (Cross Elasticity)
Elastisitas silang (Ec) mengukur
persentase perubahan permintaan suatu barang sebagai akibat perubahan harga
barang lain sebesar satu persen.
Ec = Persentase
perubahan jumlah barang X yang diminta
Persentase
perubahan harga Y
c.
Elastisitas Pendapatan (Income Elasticity)
Elastisitas pendapatan (Ei) mengukur
berapa persen perubahan
permintaan
terhadap suatu barang (ωQ) jika pendapatan berubah (ΔI)
sebesar
satu persen.
Ei = Persentase
perubahan jumlah barang yang diminta
Persentase
perubahan pendapatan
Umumnya nilai Ei positif, karena
kenaikan pendapatan (nyata) akan meningkatkan permintaan. Semakin besar nilai
Ei, elastisitas pendapatan nya semakin besar. Barang dengan Ei > 0 merupakan
barang normal (normal goods). Barang dengan nilai 0 < Ei < 1, barang
tersebut merupakan kebutuhan pokok (essential goods). Barang dengan nilai Ei
> 1 merupakan barang mewah (luxurius goods).Adapun barang dengan nilai Ei
< 0 merupakan barang inferior (inferior goods).
2. Elastisitas
Penawaran
Elastisitas penawaran adalah angka yang
menunjukkan berapa persen jumlah barang yang ditawarkan berubah, jika harga
barang berubah satu persen. Elastisitas penawaran juga dapat dihubungkan dengan
faktor-faktor atau variabel lain yang dianggap memengaruhinya, seperti tingkat
bunga, tingkat upah, harga bahan baku, dan harga bahan antara. Persentase
perubahan jumlah barang yang ditawarkan persentase perubahan harga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar